1.) GOLONGAN DARAH A,B,O,AB
Bolongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen danantibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
- Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalamserum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
- Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
- Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
- Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia.
2.) GOLONGAN DARAH RHESUS POSITIF DAN RHESUS NEGATIF :
· Menurut
penggolongan Rhesus (Rh)/ faktor Rhesus, golongan darah terbagi menjadi
8 : A-, A+, B-, B+, AB-, AB+ dan O-, O+.Seseorang yang ketika di tes
hasilnya positif, berarti memiliki golongan darah Rh- dengan kata lain
memiliki faktor darah ini.
· Sebaliknya,
jika seseorang di tes hasilnya negatif, berarti memiliki golongan Rh+
atau tidak memiliki faktor darah ini.Seseorang yang memiliki golongan
darah Rh+, permukaan sel darah merahnya memiliki antigen dalam bentuk
protein.sedangkan seseorang bergolongan darah Rh-, permukaan sel darah
merahnya tidak ada antigen proteinnya.Rhesus berhubungan dengan antigen
yang artinya jika kita mempunyai Rhesus positif (Rh+) kemudian
ditransfusikan ke dalam tubuh seseorang yang memiliki golongan darah
Rhesus negatif (Rh-) maka sel darah yang ber-Rhesus negatif (Rh-) akan
menganggap bahwa darah yang ditransfusikan itu adalah "musuh" sehingga
mereka akan membangun sebuah pertahanan untuk melawan "musuh" tersebut.
· Pemilik
golongan darah Rhesus negatif (A-, B-, AB- dan O-) tidak bisa menerima
darah dari pendonor yang bergolongan darah Rhesus positif (Rh+).Dengan
kata lain seseorang yang memiliki golongan darah Rhesus negatif harus
dan hanya bisa menerima darah dari seseorang yang memiliki Rhesus
negatif (Rh-) pula.Untuk sedikit diketahui, golongan darah Rhesus
negatif (Rh-) jumlahnya sangatlah sedikit.Hal tersebut yang menambah
kesulitan para individu yang memiliki Rhesus negatif (Rh-) ketika
membutuhkan darah.
3.) PENYAKIT ERITHROBLASTOSIS FAETALIS :
· Eritroblastosis
fetalis adalah kelainan darah yang berpotensi mengancam nyawa pada
janin atau bayi baru lahir. Kondisi ini berkembang pada bayi yang belum
lahir ketika ibu dan bayi memiliki jenis darah yang berbeda. Sang ibu
memproduksi zat yang disebut antibodi yang menyerang sel darah merah
bayi.
· Gejala eritroblastosis fetalis pada bayi baru lahir dapat mencakup:
1. Anemia
2. edema (bengkak di bawah permukaan kulit)
4. Hidrops (cairan ke seluruh jaringan tubuh, termasuk di ruang paru-paru, jantung, dan organ perut)
4.) KELAINAN PADA DARAH :
1. Arteriosklerosis :
merupakan suatu bentuk gangguan / penyakit yang terjadi pada pembuluh
darah arteri. Kolesterol yang berlebihan dalam darah akan mudah melekat
pada dinding sebelah dalam pembuluh darah. Selanjutnya, LDL akan
menembus dinding pembuluh darah melalui lapisan sel endotel, masuk ke
lapisan dinding pembuluh darah yang lebih dalam yaitu intima. Makin
kecil ukuran LDL atau makin tinggi kepadatannya makin mudah pula LDL
tersebut menyusup ke dalam lapisan tunika intima. LDL demikian disebut
LDL kecil padat.
3. Leukimia : Leukimia
berasal dari bahasa Yunani disebut ‘leukos’ yang artinya putih dan
‘aima’ yang berarti darah dan lebih dikenal sebagai kanker darah dan
termasuk dalam klasifikasi penyakit kanker pada sumsum tulang atau darah
yang ditandai dengan sel-sel pembentuk darah yang memiliki perbanyakan
yang tidak normal atau transformasi maligna pada sumsum tulang atau
jaringan limfoid, biasanya terjadi pada sel darah putih atau leukosit.
Sel tak normal atau abnormal menggantikan posisi sel normal di dalam
sumsum tulang. Sel abnormal ini bisa keluar dari sumsum dan dapat
dilihat di dalam darah tepi / perifer. Nah, sel leukimia ini bisa
memengaruhi proses pembentukan sel darah yang normal serta sistem imun
tubuh penderita penyakit leukimiatersebut.
4. Talasemia : salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan penyakit keturunan yang diturunkan secara autosomal yang paling banyak dijumpai di Indonesia danItalia. Enam sampai sepuluh dari setiap 100 orang Indonesia membawa gen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar