Berbagai pendapat telah mengungkap teori mereka, diantaranya para
sejarawan yang terus berusaha mempelajari asal ajaran Buddha dan
bagaimana penyebarannya. Persamaan kisah dan penalaran ayat-ayat kitab
suci telah merangsang sejarawan menafsirkan pendapat yang 'mungkin' saja
benar, atau bisa saja semua ini hanya menduga berdasarkan kemiripan
keduanya. Siapakah Buddha (Sidharta Gautama), dan siapakah Zulkifli? Apakah keduanya adalah sosok yang sama?
Ketika manusia menganut agama tertentu dan menjalani rutual untuk
menyembah Tuhan, kemudian datang kecerdasan sejati sebenarnya dari
ajaran Sidharta Gautama, yang juga disebutBuddha.
Ajarannya mulai menyebar diwilayah penganut agam tertentu dan mengutuk
ritual yang dilakukan oleh masyarakatnya. Kemudian mereka dibujuk untuk
menyembah satu Tuhan, dia mengatakan bahwa kebahagiaan sejati dengan
cara mengendalikan sikap dan kemurnian jiwa. Buddha mengatakan pada
mereka bahwa penyebab utama semua penderitaan adalah hasrat manusia dan
menjauh dari Tuhan. Mengendalikan nafsu dan senantiasa membersihkan diri
dan jiwa manusia, pada akhirnya akan mencapai tahap kebahagiaan yang
abadi. Dengan cara ini orang-orang terpikat oleh ajarannya.
Siapakah Buddha Dan Zulkifli?
Dan mereka beranggapan bahwa semua cerita tentang Tuhan tidak masuk
akal, mereka melecehkan Tuhan dan berpaling, tetapi ada pula yang
mengikuti ajaran Buddha. Maka lahirlah satu agama yang paling
penting didunia sekitar abad ke-5 SM. Kemudian pada abad ke-4 SM, Buddha
mengubah ajarannya menjadi empat aliran, diantaranya ajaran
Mahasanghika yang lebih welas asih. Kemudian pada abad pertama masehi
muncul ajaran Mayana, para penganut agama mengemukakan bahwa tuhan
adalah Buddha, dan beberapa abad kemudian agama Buddha mulai
melaksanakan ritual.
Mungkinkah agama terlahir dan menyebar sangat cepat, selama kurang dari 2
abad menyerukan suatu ajaran yang membuat sebagian besar manusia
didunia berhenti mengikuti ajaran sebelumnya? Mengapa ajaran Buddha yang
mulanya mendukung Atheism murni mulai berubah pandangan dan beradaptasi
dengan konsep Ketuhanan?
Dalam hal penyusunan sejarah, beberapa sejarawan masih banyak yang tidak mengerti ilmu agama. Sebagian besar sejarah manusia berasal dari sana, tetapi terkandung sejarah itu tercantum dalam kitab suci agama. Agama lahir saat iman manusia sedang goyah, lahir dari kondisi ekonomi dan iklim sosial dan kebutuhan umum. Pada saat manusia mengalami kemajuan dalam siklus evolusi, manusia terus merespon dan mengembangkan respon mereka terhadap kondisi yang dihadapi.
Suatu pandangan baru lahir dalam catatan sejarah, bahwa ajaran Buddha
lahir saat terjadi bencana kekeringan diseluruh dunia berlangsung selama
3 abad pada tahun 2200 SM. Jutaan manusia tewas kehausan dan kelaparan,
rakyat terus memohon kepada tuhannya untuk menyelamatkan mereka dari
bencana, tapi tidak menghasilkan apapun sampai mereka mulai ragu dan
mempertanyakan "apakah Tuhan benar-benar ada?", bahkan ketika
bencana mulai surut, iman yang goyah tidak dapat dipulihkan. Dalam
kondisi ini, Buddha datang dan menyerukan kepada mereka untuk tidak
membuang waktu untuk beribadah dan memohon kepada setiap tuhan untuk
mengakhiri penderitaan mereka.
Dia menyerukan bahwa untuk menuju kebahagiaan harus mengendalikan hawa
nafsu yang merupakan akar penyebab semua penderitaan, menganut prinsip
jiwa manusia harus terlepas dari keduniawian. Karena kondisi iman
manusia sedang goyah, mereka memutuskan untuk berpaling dari ajaran
sebelumnya dan memeluk agama baru secara besar-besaran, maka lahirlah
agama Budhha.
Teori dan praktek kebatinan yang diajarkan Buddha membutuhkan waktu
dalam penyerapan dan menyatukannya di masyarakat. Setelah beberapa abad
penganut ajaran Buddha menyusut, aliran agama mulai bercabang menjadi
beberapa aliran dibawah kekaisaran besar. Aliran ini mengambil langkah
kebijaksanaan untuk menyebarkan agama semakin jauh dan meluas, setelah
agama menyebar secara merata mereka mendapat tantangan pertama berupa
pemberontakan yang dirasakan para penganut Buddha. Agama telah diatur
sebagai tameng bagi biarawan egois yang tidak peduli pada kepentingan
masyarakat.
Efek dari situasi ini, maka muncullah satu aliran yang lebih penuh kasih
yaitu Mahasanghika. Beberapa abad kemudian kenangan tentang bencana
besar yang pernah terjadi sudah hilang, pendapat tentang Tuhan yang maha
kuasa penuh kasih muncul kembali sebagai penyejuk batin. Fikiran tidak
lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan spiritual masyarakat, orang ingin
menyembah setelah melihat semua kebesaran Tuhan. Untuk memenuhi
kebutuhan spiritual tersebut, penganut Buddha harus menggabungkan konsep
agama yang kemudian muncul aliran Mahayana.
Aliran ini mengemukakan bahwa Tuhan adalah Buddha itu sendiri, ajaran
ini memunculkan pemikiran bahwa Tuhan semu disebut Bodhisatva. Penganut
Buddha bahkan menyesuaikannya dengan praktek Tantric untuk memenuhi
kebutuhan spiritual masyarakat. Meskipun telah disesuaikan, unsur agama
tidak lagi memadai dan ajaran Buddha akhirnya menghilang dan terhapus
setelah lebih dari satu millennium dan melewati beberapa tahap, tetapi
tetap berkembang dibagian dunia lain. Semua ini berlangsung selama lebih
dari 2 ribu tahun, sekitar tahun 1800-1000 SM. Ajaran ini menyebar
beberapa peradaban dalam waktu singkat, terbagi menjadi aliran besar
atau pemikiran, dan kemudian menyusut dalam satu millennium.
Sementara buku sejarah sama sekali tidak realistis dalam memaparkan
sejarah ajaran Buddha, mengabaikan aspek ilmu agama dan menampilkan
gambar yang tidak realistis. Setiap agama dan aliran termasuk ajaran Zoroastrianisme, Vaishnavism, Saivism, Vedisme, ajaran Ibrahim kepada
kaum Yahudi, Kristen, Islam, agama dan budaya lainnya memiliki sejarah
sendiri tentang bagaimana awal ajarannya, berevolusi, bermutasi dan
berubah, tergantung pada kondisi sosial ekonomi yang terjadi pada saat
itu. Zoroastrianisme lahir sebagai bentuk pemberontakan terhadap aturan
agama yang menindas kaum tertentu yang membuat mereka melihat sisi jahat
dari Tuhan, kemudian disebut sebagai penyembah setan diseluruh dunia.
Aturan menindas yang sama dibuat orang-orang Mesopotamia, dimana mereka dianggap rendah dibandingkan Dewa.
Vaishnavism dan Saivism lahir dari bencana alam besar yang membuat
mereka membayangkan Tuhan sebagai bagian dari alam semesta. Penyembahan
berhala dilarang dalam agama Yahudi bukan karena perbuatan dosa, tetapi
karena Musa ingin menyelamatkan kaummya dari
pengaruh suku tetangga. Yudaisme lahir dari perjuangan besar yang
dilakukan oleh Musa dalam menghadapi bencana kekeringan yang sama
lemahnya dengan iman kaumnya. Begitu pula perpecahan tentang defenisi
Tuhan dalam ajaran Kristen menjadi dua (ayah dan anak), semua ini akibat
dari perpecahan pandangan antara dua sekte keagamaan.
Kelahiran Buddha
Sekitar abad ke-6 SM, lahir seorang pria bernama Siddharta Gautama di
Kapilavastu atau Kapilavathu, dalam bahasa arab disebut Kafli. Dia
adalah anak dari raja Suddhodana dan permaisuri Maha Maya, diaman
Suddhodana adalah keturunan keluarga Sakya Kesastrian dan wilayahnya
berdekatan dengan Nepal. Permaisuri Maha Maya juga adalah seorang putri
raja yang memerintah Koliya Anjana wilayah Devadaha. Sebelum kelahiran
Buddha, permaisuri bermimpi empat orang dewa dari gunung yang tinggi
dan melihat gajah putih yang indah. Dalam belalai gajah membawa bunga
teratai, gajah mengelilinginya 3 kali sebelum masuk ke perut permaisuri.
Kelahiran Bodhisatta diperkirakan pada tahun 623 SM ketika bulan purnama Waisak. Sebagian besar pendapat mengatakan bahwa permaisuri Maha Maya meninggal tujuh hari setelah melahirkan Bodhisatta. Hari kelahiran Bodhisatta dikabarkan bermakna supranatural oleh seorang pria tua yang dipenjara dikaki bukit Himalaya, dia bergelar Asita yang juga disebut Kala Devala. Asita bergegas ke istana pada hari berikutnya untuk melihat putra Raja Suddodana, dia menemukan 32 tanda utama dan 80 tanda tanda kecil Bodhisatta sebagai petunjuk yang baik untuk manusia dan para dewa.
Asita menangis karena sedih tidak bisa mendengar ajaran Buddha di masa
depan, kemudian berlutut member hormat kepada bayi Bodhisatta. Menurut
Asitad, dia akan menetap di istana dan akan berhasil merubah kebiasaan
di lingkungan istana, atau dia akan menjadi guru besar yang agung.
Upacara pemberian nama pada pangeran muda dilaksanakan pada hari kelima
setelah kelahirannya, dimana 108 orang bijak memberinya nama Siddharta
Gautama yang berarti 'cita-cita menjadi kenyataan'.
Siddharta tumbuh dan besar di istana, menjadi mahasiswa yang luar biasa
cerdas dan mahir dalam ilmu negara, para guru yang mengenalnya terkejut
dan dia adalah seorang yang lembut hati, tidak ada seorang pun yang
pernah melihatnya menganiaya hewan sekalipun. Bahkan dia sangat sedih
melihat petani yang bekerja keras membajak sawah dibawah terik matahari,
sehingga membuatnya lari ke satu pohon ke pohon lainnya untuk bersemedi
menghilangkan keresahan hati.
Buddha Dan Zulkifli, Sosok Yang Sama?
Beberapa pendapat mengatakan bahwa Zulkifli adalah sosok yang sama dengan Siddharta Gautama,
Buddha. Darimana mereka berpendapat demikian, dan apa saja bukti yang
mereka lampirkan? Untuk mempertimbangkan pendapat ini, maka sejarah
hidup berdasarkan sumber yang dianggap mereka 'ada kemungkinan' keduanya
adalah sosok yang sama.
Menurut Abul Kalam Azad seorang sarjana Urdu, Buddha Shakyamuni atau
dikenal sebagai guru suci bagi umat budha tidak lain adalah Zulkifli,
dimana Quran menyebutnya sebagai nabi yang memiliki kesabaran tingkat
tinggi dan sangat baik. Dalam bahasa Arab, Zulkifli diartikan sebagai
orang yang berasal dari Kifl, untuk menyebut Kapila atau Kapilavastu.
Buddha Maitreya, yang dikenal dalam ajaran Budhha sebagai masa depan
Budha, menurut analisis tidak lain adalah nabi terakhir yang disebutkan
dalam buku Chakkavatti Sinhnad Suttanta tertulis '...akan muncul di
dunia Buddha Maitreya yang baik hati, yang suci, yang tertinggi,
menerangi, penuh kebijakan dalam tingkah laku, menguntungkan dan
mengenal alam semesta'.
Zulkifli juga diartikan sebagai pelaksana amanat raja, dari raja
yang sudah berusia lanjut dan ingin mengundurkan diri dari pemerintahan,
namun dia tidak memiliki anak. Sang raja megatakan bahwa syarat untuk
menggantikannya harus dapat berpuasa disiang hari, beribadah dimalam
hari, dan selalu sabar ketika menghadapi urusan. Seorang yang bernama
Basyar dengan suara nyaring menyatakan kesediannya, maka denga
keberanian dan kemampuannya Basyar melaksanakan mandat raja, kemudian
diberi gelar Zulkifli. Ismail, Idris dan Zulkifli adalah orang orang
yang sabar dan Allah memberikan rahmat kepada semuanya karena kesabaran
mereka.
Kata Buddha berarti orang bijak atau yang mendapat petunjuk, istilah ini
juga diartikan sama dengan nabi. Nabi dalam bahasa arab identik dengn
Buddha sebagaimana yang dipahami oleh umat Buddha, persamaan dari
pengertian ini disimpulkan sebagai seseorang yang diberi petunjuk oleh
Allah dan mendapat kedudukan yang tinggi. Buddha pernah mengatakan
tentang kedatangan Buddha Antim, yang berarti terakhir Buddha terakhir.
Pada saat kematian Buddha, dia mengatakan hal tersebut kepada pengikut
setianya yang bernama Ananda.
Tidak ada kata Budha disebutkan dalam Quran, tetapi menurut Alexander
Berzin bahwa catatan dari para sejarawan dan peneliti telah mengaitkan
beberapa ayat Quran dengan Budha, diantaranya dalam ayat At-Tin 95:1
disebutkan;
Demi (buah) Tin dan (buah) zaitun, dan gunung Sinai, dan demi kota (Mekah) yang aman, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik.....
Menurut Alexander Berzin, buah zaitun melambangkan Yerussalem, yaitu
Isa. Gunung Sinai melambangkan Musa dan umatnya, kaum Yahudi. Mekkah
melambangkan Islam dan Muhammad, dan buah Tin (berasal dari pohon Ara)
tak lain adalah pohon Buddha, dimana pohon ini merupakan tempat
Siddharta mencapai pencerahan. Menurut Al Qasimi, Allah bersumpah dengan
buah Ara yang dimaksud adalah pohon Buddha, perumpamaan dalam Quran
ditujukan untuk Buddha. Disebutkan dalam sejarah, bahwa Buddha duduk
dibawah pohon Ara (Tin), dalam istilah islam disamakan dengan mencari
wahyu dan duduk dalam mencari inspirasi.
Hamid Abdul Qadir, sejarawan abad ke-20 menuliskan dalam bukunya 'The
Great Buddha: History and His Teachings' bahwa Buddha adalah nabi
Zulkifli, yang berarti dia yang terlahir dari Kifli, dan Zulkifli
disebutkan 2 kali dalam Quran. Mawlana Abul Azad Muslim, teolog abad 20
juga mengatakan bahwa Zulkifli dalam Quran mungkin sosok yang sama
dengan Buddha. Dalam sejarah Islam, kisah nabi Zulkifli paling sedikit
dibahas, mungkin menjadi faktor mengapa sebagian ulama menyamakan
karakter Zulkifli dalam Alquran dengan Buddha yang secara kebetulan
banyak kesamaan dalam kasus yang disesuaikan.
Bagaimana dengan pendapat sejarawan lain yang menyebutkan bahwa ajaran
Buddha dimulai sejak abad ke-22 SM? Dan bagaimana pula kisah Idris yang
disebutkan tentang bunga (Teratai, Lily)? Bukankah dalam ayat Al-Anbiya
21:85 juga disebutkan bahwa Ismail, Idris dan Zulkifli termasuk
orang-orang yang sabar? Dan bukan tidak mungkin ajaran Buddha sudah
dimulai jauh sebelum abad ke-5 SM.
Zulkifli juga disebutkan identifikasi sama dengan Yehezkiel, Joshua,
Obaja, dan Yesaya. Mirza Tahir Ahmad, seorang Khalifah Keempat
Ahmadiyah, juga mengidentifikasi Zulkifli sama dengan Buddha. Ada
kesenjangan dalam pemahaman ini, diantaranya keterbatasan tentang
sejarah Zulkifli yang sangat sedikit tercatat kitab suci. Siapa dia
sebenarnya dan bagaimana umatnya, tidak ada yang mengetahui secara
pasti, apakah Zulkifli sosok yang sama dengan Buddha, dimana periode
waktu kehidupannya bersamaan sekitar abad ke-5 dan ke-6 SM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar