Selasa, 10 Maret 2015

Inilah 6 Penyebab Seseorang Meninggal Saat Tidur



Apakah kamu pernah mendengar seseorang yang tidur normal, namun keesokan harinya ditemukan meninggal? Bagi anggota keluarga, kehilangan seseorang yang dicintai dengan cara demikian tentunya sangat mengejutkan, terutama yang meninggal tidak punya masalah kesehatan apapun. Sebagian orang lainnya memandang bahwa meninggal saat tidur adalah cara meninggal yang paling indah.

kematian saat tidur
Kadang saat tidur bisa saja nyawa seseorang melayang
Orang-orang saling membicarakan penyebab meninggal saat tidur, mulai kepercayaan cerita-cerita tahayul hingga akibat mimpi buruk. Praktisi medis hadir memberikan penjelasan logis tentang beberapa penyebab seseorang meninggal saat tidur, berikut penjelasannya.

1. Apnea: Nafas Berhenti Saat Tidur

Kelainan ini biasanya menyerang orang tua ataupun anak-anak. Apnea adalah tertundanya atau berhentinya nafas dalam suatu rentang tertentu yang berkisar antara 10 detik hingga beberapa menit.
Seseorang yang berhenti bernafas secara terus menerus dalam satu malam, menyebabkan otak berhenti mengirim sinyal kepada otot pernafasan. Seseorang yang mengidap Apnea nafas akan berhenti sebanyak 5 hingga 30 kali dalam satu jam, yang sangat beresiko pada kematian.
Berdasarkan studi, seseorang memiliki sel-sel yang berfungsi memerintah tubuh untuk bernafas. Saat usia kita semakin tua, jumlah sel-sel ini berkurang drastis yang mana bisa menyebabkan Apnea. Penyebab lainnya adalah infeksi otak, masalah tulang belakang leher, obesitas, dan Parkinson.

2. SADS: Sudden Arrhythmia Death Syndrome (Sindrom Kematian Mendadak)

Istilah ini digunakan untuk orang dewasa yang mati mendadak tanpa sebab. Sindrom ini sebenarnya adalah kelainan genetik pada jantung yang bisa menyebabkan kematian mendadak walaupun kondisi sedang sehat bugar. Umumnya, seseorang yang meninggal karena SADS tidak tahu bahwa dia mempunyai kelainan genetik pada jantungnya, seandainya dia tahu, kematian bisa dicegah.
Beberapa tanda kelainan jantung diantaranya:
  • Sejarah keluarga, ada yang meninggal mendadak dan tanpa sebab dibawah usia 40 tahun.
  • Sakit pada pundak yang tidak biasa atau terus menerus, nafas yang pendek saat olahraga.
  • Pingsan atau kejang saat olahraga atau saat terlalu gembira/sedih.
“Arrhythmia” diartikan sebagai detak jantung yang tidak umum, bisa diartikan detak yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Ketidakteraturan irama jantung sebenarnya tidak menyebabkan kematian secara langsung, namun bila ini berlangsung dalam waktu yang lama, ini yang sangat berbahaya.

3. Bangungot: Kematian Tiba-Tiba Saat Tidur pada Pria Asia

Awal kasus ini terjadi di Filipina pada 1915 dan kemudian di Jepang pada 1959. Thailand dan Laos juga menjumpai kasus yang serupa. Selama tahun 1982 – 1990, ada sekitar 230 pria Thailand dengan kondisi sehat saat itu mendadak meninggal tanpa diketahui penyebabnya. Kasus di Filipina setidaknya 43 dari 100.000 orang meninggal karena sindrom ini. Orang Filipina menyebutnya “bangungot” dalam bahasa Tagalog, yang berarti “mimpi buruk”.
Orang Filipina meyakini bahwa penyebab dari bangungot adalah karena konsumsi karbohidrat yang terlalu banyak sebelum tidur. Hasil otopsi menyebutkan bahwa korban meninggal tidak mempunyai masalah pada jantung. Selama tidur, kemungkinan terjadi inflamasi pankreas sebagai akibat dari terlalu banyaknya konsumsi karbohidrat. Beberapa informasi menyatakan ini terkait dengan Arrhythmia.

4. SIDS (Sudden Infant Death Syndrome), Sindrom Kematian Mendadak pada Bayi

SIDS menjadi penyebab utama kematian bayi usia 1 bulan hingga 1 tahun. Paling banyaknya adalah pada bayi berusia 2 hingga 4 bulan. Kasus lebih banyak ditemukan pada bayi laki-laki, dan jumlah ini meningkat saat cuaca dingin.
Bagaimana ini menyerang bayi masih misteri. Biasanya, bayi ditemukan mati di tempat tidur mereka setelah diletakkan untuk tidur. Bahkan otopsi belum mampu menemukan penyebabnya.
Teori penyebab SIDS diantaranya; cacat lahir, pertumbuhan gagal, reaksi terhadap infeksi, atau kerentanan biologis lainnya. Dalam banyak kasus, beberapa hal yang dikaitkan dengan SIDS adalah; sesak nafas, hipotermia, hipertermia, kelalaian, dan sebagainya.
Sebagai pencegahan, usahakan bayi tidur telentang pada tempat tidur yang ada pembatasnya, tidur di dekat orang tua namun di tempat khusus (tidak menjadi satu tempat tidur), jauhkan dari asap rokok, dan jangan terlalu banyak menutupinya dengan selimut, bantal, ataupun boneka-boneka.

5. Penggumpalan Darah

Aliran darah yang stabil dalam pembuluh darah sangatlah penting. Darah yang membeku tidak menjadi masalah bila berjumlah sedikit, namun akan menjadi sangat berbahaya jika darah itu ada di organ vital kita seperti otak atau jantung.
Biasanya, penggumpalan darah terjadi saat terjatuh atau kulit teriris dan tidak sembuh dengan sempurna. Darah akan mencair sendiri saat proses penyembuhan, namun terkadang darah tetap menggumpal sehingga menyebabkan penyumbatan.
Karena penggumpalan darah inilah, tenaga medis melakukan MRI atau CT scan untuk memeriksa apakah ada darah yang menggumpal atau organ yang rusak kepada pasien traumatik.

6. Usia Tua

Ini adalah penyebab umum seseorang meninggal dunia. Saat bertambah usia, sel-sel dalam tubuh sedikit demi sedikit akan mati .Orang usia tua biasanya kehilangan indera perasa, berat badan turun drastis, tidak bisa tidur atau terlalu banyak tidur, dan hilangnya kontrol menahan hajat (BAB dan BAK).
Itulah 6 kematian yang bisa terjadi saat seseorang terlelap. Dengan mengetahui informasi ini, kami berharap Anda sekeluarga bisa senantiasa waspada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar