Selasa, 17 Maret 2015

GOLONGAN DARAH

1.)    GOLONGAN DARAH A,B,O,AB
Bolongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen danantibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
  • Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalamserum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
  • Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
  • Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
  • Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia.
2.)    GOLONGAN DARAH RHESUS POSITIF  DAN  RHESUS NEGATIF  :


Description: F:\Golongan-darah-rh.jpg
 

·         Menurut penggolongan Rhesus (Rh)/ faktor Rhesus, golongan darah terbagi menjadi 8 : A-, A+, B-, B+, AB-, AB+ dan O-, O+.Seseorang yang ketika di tes hasilnya positif, berarti memiliki golongan darah Rh- dengan kata lain memiliki faktor darah ini.
·         Sebaliknya, jika seseorang di tes hasilnya negatif, berarti memiliki golongan Rh+ atau tidak memiliki faktor darah ini.Seseorang yang memiliki golongan darah Rh+, permukaan sel darah merahnya memiliki antigen dalam bentuk protein.sedangkan seseorang bergolongan darah Rh-, permukaan sel darah merahnya tidak ada antigen proteinnya.Rhesus berhubungan dengan antigen yang artinya jika kita mempunyai Rhesus positif (Rh+) kemudian ditransfusikan ke dalam tubuh seseorang yang memiliki golongan darah Rhesus negatif (Rh-) maka sel darah yang ber-Rhesus negatif (Rh-) akan menganggap bahwa darah yang ditransfusikan itu adalah "musuh" sehingga mereka akan membangun sebuah pertahanan untuk melawan "musuh" tersebut.
·         Pemilik golongan darah Rhesus negatif (A-, B-, AB- dan O-) tidak bisa menerima darah dari pendonor yang bergolongan darah Rhesus positif (Rh+).Dengan kata lain seseorang yang memiliki golongan darah Rhesus negatif harus dan hanya bisa menerima darah dari seseorang yang memiliki Rhesus negatif (Rh-) pula.Untuk sedikit diketahui, golongan darah Rhesus negatif (Rh-) jumlahnya sangatlah sedikit.Hal tersebut yang menambah kesulitan para individu yang memiliki Rhesus negatif (Rh-) ketika membutuhkan darah.
3.)    PENYAKIT  ERITHROBLASTOSIS  FAETALIS  :
·         Eritroblastosis fetalis adalah kelainan darah yang berpotensi mengancam nyawa pada janin atau bayi baru lahir. Kondisi ini berkembang pada bayi yang belum lahir ketika ibu dan bayi memiliki jenis darah yang berbeda. Sang ibu memproduksi zat yang disebut antibodi yang menyerang sel darah merah bayi.
·         Gejala eritroblastosis fetalis pada bayi baru lahir dapat mencakup:
1.      Anemia
2.      edema (bengkak di bawah permukaan kulit)
3.      pembesaran hati atau limpa
4.      Hidrops (cairan ke seluruh jaringan tubuh, termasuk di ruang paru-paru, jantung, dan organ perut)
5.      ikterus neonatal








 

4.)    KELAINAN  PADA  DARAH :
1.      Arteriosklerosis  : merupakan suatu bentuk gangguan / penyakit yang terjadi pada pembuluh darah arteri. Kolesterol yang berlebihan dalam darah akan mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah. Selanjutnya, LDL akan menembus dinding pembuluh darah melalui lapisan sel endotel, masuk ke lapisan dinding pembuluh darah yang lebih dalam yaitu intima. Makin kecil ukuran LDL atau makin tinggi kepadatannya makin mudah pula LDL tersebut menyusup ke dalam lapisan tunika intima. LDL demikian disebut LDL kecil padat.
2.      Aterosklerosis radang pada pembuluh darahmanusia yang disebabkan penumpukan plakateromatus.




Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/b/bc/Diagram_aterosklerosis.jpg/200px-Diagram_aterosklerosis.jpg
 






3.      Leukimia : Leukimia berasal dari bahasa Yunani disebut ‘leukos’ yang artinya putih dan ‘aima’ yang berarti darah dan lebih dikenal sebagai kanker darah dan termasuk dalam klasifikasi penyakit kanker pada sumsum tulang atau darah yang ditandai dengan sel-sel pembentuk darah yang memiliki perbanyakan yang tidak normal atau transformasi maligna pada sumsum tulang atau jaringan limfoid, biasanya terjadi pada sel darah putih atau leukosit. Sel tak normal atau abnormal menggantikan posisi sel normal di dalam sumsum tulang. Sel abnormal ini bisa keluar dari sumsum dan dapat dilihat di dalam darah tepi / perifer. Nah, sel leukimia ini bisa memengaruhi proses pembentukan sel darah yang normal serta sistem imun tubuh penderita penyakit leukimiatersebut.
4.      Talasemia : salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan penyakit keturunan yang diturunkan secara autosomal yang paling banyak dijumpai di Indonesia danItalia. Enam sampai sepuluh dari setiap 100 orang Indonesia membawa gen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar